Rabu, 21 Juli 2010

Masyarakat Bogor Barat Minta Percepatan Pemekaran









Masyarakat di delapan kecamatan di wilayah Bogor Barat, Kab. Bogor meminta percepatan pemekaran daerah, karena sampai saat ini pemekaran tersebut belum juuga terealisasi. Padahal, aspirasi dan dukungan serta persyaratan pemekaran dari Kab. Bogor sudah terpenuhi.

Aspirasi percepatan pemekaran tersebut disampaikan langsung oleh kalangan masyarakat di Kec. Jasinga, Nanggung, Parung Panjang, Tenjo, Cigudeg, Leuwiliang, Leuwisadeng dan Tenjo Jaya kepada anggota DPRD Kab. Bogor yang melakukan reses pada awal Mei lalu. Hampir seluruh kecamatan mempertanyakan proses percepatan pemekaran tersebut.

Anggota DPRD Kab. Bogor Kamal Suparman, Senin (10/5) di Cibinong, Kab. Bogor mengatakan, hasil rekapitulasi reses yang dilakukan oleh sembilan anggota DPRD ke delapan kecamatan tersebut, menemukan aspirasi yang sama. "Masyarakat di delapan kecamatan mempertanyakan kenapa sampai sekarang belum terbentuk Kab. Bogor Barat, padahal aspirasi dan persyaratan untuk memenuhi pemekaran tersebut sudah dilakukan," katanya.

Dari delapan kecamatan yang menjadi tempat reses para anggota dewan, masyarakatnya menyampaikan aspirasi yang sama, yakni agar dilakukan proses percepatan pembentukan Kab. Bogor. "Kami anggota dewan juga cukup kaget, karena masyarakat satu kecamatan dengan kecamatan lain menanyakan hal yang sama soal pemekaran," jelas Kamal.

Menurut dia, proses pembentukan Kab. Bogor Barat sudah melalui proses yang cukup panjang beberapa tahun silam. Sudah ada bukti dukungan dan rekomendasi resmi dari DPRD, sampai rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat. Namun entah kenapa, sampai sekarang proses tersebut tidak terealisasi. "Wajar kalau masyarakat di tingkat bawah mempertanyakan masalah pemekaran tersebut," kata Kamal.

Menyikapi hal itu, DPRD Kab. Bogor sendiri telah mengumpulkan tanda-tangan dari 28 anggota dewan yang menyatakan hak angket untuk membentuk panitia kerja (panja) percepatan pembentukan Kab. Bogor. Hak angket tersebut sudah disampaikan secara resmi.

Alasan pemekaran Kab. Bogor dipandang memenuhi persyaratan, karena selain Kab. Bogor luas dengan 40 kecamatan, memiliki penduduk lebih dari 4 juta jiwa. Sehingga, pemekaran merupakan solusi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. (A-134/das)***


Sumber :
http://www.pikiran-rakyat.com/node/113199
11 Mei 2010

Sumber Gambar:

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/su/5/57/Locator_kabupaten_bogor.png

http://www.disnak.jabarprov.go.id/images/menu/Peta_Brucel_Kab_Kota_Bogor_Depok.jpg

http://wisatadanbudaya.blogspot.com/2009/07/kampung-urug-masih-keturunan-prabu.html

http://www.wartakota.co.id/read/news/18630#

http://id-id.facebook.com/notes.php?id=414164479691&start=50&hash=918de550a0a6edaa1ce027734ce746c3

Umbo Pudidan Karundeng
http://www.kabarindonesia.com/foto.php?jd=Lomba+Foto+YPHL+-+Cahaya+Pagi+di+Gunung+Bunder%2C+Bogor&pil=20081013141704&fid=4528

http://www.allvoices.com/contributed-news/5093071-ujian-nasional-atau-mutu-perguruan-tinggi

Peta Bogor Barat


View Larger Map

PAD Bogor Barat Bisa Kalahkan Kabupaten Bogor

Mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor, Aritha Sur-bhakti berpendapat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bogor Barat (Bobar) dapat mengalahkan PAD Kabupaten induk yakni Kabupaten Bogor, jika kelak dimekarkan.Pasalnya hampir sebagian besar potensi daerah yang selama ini mendukung penerimaan daerah Pemkab Bogor berasal dari 14 wilayah Kecamatan di wilayah Bogor Barat.

Dia mencontohkan potensi tambang galian C dan tambang golongan A yakni tambang Emas di Gunung Pong-kor Kecamatan Nanggung yang sekarang di kelola oleh PT Aneka Tambang (Antam) dan Panas Bumi yang dikelola oleh PT Chevron Geothermal."Dari penerimaan bukan pajak pengelolaan panas bumi saja yang diterima oleh pemkab tahun 2009 lalu sebesar Rp98 miliar, belum lagi royalti dari tambang emas pongkor, ditambah lagi dengan pajak galian C.Saya yakin kalau Bogor Barat Ini terbentuk menjadi daerah otonom tersendiri maka dari sektor PAD bisa mengalahkan Kabupaten Bogor sebagai pemerintahan induk," kata Aritha. kemarin.

Tapi apa yang didapatkan warga Kabupaten Bogor barat, lanjut dia, sebagian besar penduduk miskin yang saat ini tercatat di Kabupaten Bogor Barat berada di wilayah yang memiliki potensi besar ini. Bahkan yang sangat ironis, masih terdapat ribuan kepala keluarga yang belum dapat menikmati penerangan listrik.Namun sayangnya wacana pemekaran wilayah itu, kata dia seolah-olah padam begitu saja, padahal semua proses dan tahapan sudah terpenuhi.
"Dulu kami komisi A pernah mendatangi DPR RI dan Depdagri dan sambutan mereka sangat positif atas tuntutan pemekaran itu." ungkapnya.

Bahkan wacana pemekaran yang ditargetkan akan terealisasi tahun 2010 itu bisa saja padam, jika tidak ada pihak yang komitmen untuk mengawalnya, termasuk para elit politik dari wilayah Bogor Barat yang sering gembar-gembor soal pemekaran wilayah ini."Kita tidak mungkin lagi menggunakan cara-cara lama, yakni dengan mengerahkan kekuatan masa, tapi harus dengan cara-cara yang elegan." ujar Aritha.Perkembangan terakhir dari rencana pemekaran ini yakni ketika beberapa waktu yang lalu Komisi A DPRD berkonsultasi ke Depdagri.

Saat ini Depdagri menilai masih ada dua syarat yang belum terpenuhi, tetapi syarat tersebut tidak terlalu prinsip. Dan sebenarnya menjadi tugas pemerintah provinsi untuk melengkapinya."Kekurangannya Itu yakni PDRB Kabupaten/Kota dan APBD Kabupaten/Kota seja-wa Barat, yang seharusnya sudah dilampirkan saat diajukan ke Depdagri." ungkap Anggota Komisi A DPRD periode 2009-2014. Ade Ru-handi.Menurutnya seluruh syarat-syarat yang diperlukan sebagai syarat pemekaran wilayah sudah terpenuhi yakni syarat admintrasi diantaranya persetujuan bupati. DPRD. Pemerintah Provinsi dan Persetujuan DPRD Provinsi Jawa Barat. "Bahkan tahun Ini pemerintah provinsi telah menganggarkan dana melalui APBD Provinsi untuk pemekaran wilayah Bogor Barat ini." tandasnya.

Demikian Juga dengan syarat-syarat teknis yakni potensi dan jumlah penduduk dan syarat kewilayahan, dimana Bogor barat meliputi 14 kecamatan."Syaratnya menurut Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 ini minimal memiliki 5 kecamatan, sedangkan Bogor barat memiliki 14 kecamatan Jadi sudah sangat layak," tegasnya.Lebih lanjut dia menambahkan, dalam waktu dekat ini Komisi A DPRD akan melakukan komunikasi secara intensif dengan pihak komisi II DPR Ri untuk mendorong percepatan proses pemekaran Bogor Barat."Kami juga akan melibatkan anggota DPR RI yang berasal dari daerah pemilihan Kabupaten Bogor, untuk mengetahui sejauh mana komitmen mereka seperti yang mereka janjikan saat kampanye." tegasnya, (ugl)


Sumber :
Pelita, 11 Januari 2010, dalam :
http://bataviase.co.id/detailberita-10498946.html

Obyek Wisata Di Bogor Barat

Kabupaten Bogor memiliki pariwisata yang beragam. Banyak obyek wisata menarik yang sering dikunjungi wisatawan, baik wisata alam, agro, sejarah, religius, wisata boga, dan seni budaya. Beberapa daerah yang menjadi tujuan wisata di wilayah Bogor, khususnya Bogor Barat, di antaranya:

Kawasan Pariwisata Gunung Salak Endah (GSE)
GSE terletak di sebelah Barat Kabupaten Bogor, jarak tempuhnya kurang lebih 40 Km dari Kota Bogor. Kawasan GSE Merupakan hamparan pegunungan yang masih alami, sejuk dan udaranya segar. Tak heran apabila banyak orang menyebutnya sebagai Puncak ke-2. Di GSE ini terdapat beberapa obyek wisata yang layak dikunjungi, salah-satunya Curug Cigamea yang terletak di Kp. Rawa Lega Desa Gunung sari. Walaupun ketinggiannya air terjunnya tidak melebihi 50 meter namun lingkungan alam yang masih asli dan udaranya yang segar membuat kita ingin berlama-lama di sana. Lain halnya dengan Curug Seribu, dengan ketinggian air terjun melebihi 50 meter, Curug ini lebih terlihat indah dan amat menakjubkan.

Selain dua air terjun di atas, ada lagi Kawah Ratu. Kawah ini terletak pada ketinggian 1.338 m Dpl dengan suhu 10-200 C dan memiliki luas + 30 Ha. Kawah ini memiliki daya tarik yang unik, antara lain aktivitas geologinya. Sepanjang hari kepuncan selalu mendidih dan mengeluarkan gas alam sulfat (H2S) dengan baunya yang khas dan kadang mengeluarkan suara gemuruh. Obyek wisata lainnya adalah Curug Ngumpet, sesuai dengan namanya “Ngumpet” berarti “tersembunyi”, curug ini terlihat agak tersembunyi. Dengan panorama alam dan keasriannya, curug ini tak kalah menarik dengan curug lain yang ada di GSE.

Selain itu ada juga sumber mata Air Panas Lokapurna yang terletak di Kp. Ciparay Desa Gunung Sari. Di sana terdapat juga fasilitas kolam renang, kamar pemandian, mushola dan lain-lain. Untuk yang hobi adventure, di kawasan GSE juga terdapat Bumi Perkemahan Gunung Bunder, letaknya di lereng Gunung Salak dengan ketinggian 800 mdpl dan suhu udara antara 18 - 230 C. Pemandangan alamnya begitu indah, karena lokasinya terletak pada kawasan hutan Pinus dan Rasamala.

Kampung Wisata Tradisional Cinangneng
Kampung Wisata Tradisional Cinangneng-Ciampea, merupakan obyek wisata yang menarik, karena disini kita dapat melihat atau terjun langsung dalam sua-sana alam pedesaan, seperti membajak sawah, memandikan kerbau, menanam padi, bahkan menginap serta menikmati makanan khas pedesaan.

Wisata Religius
Selain obyek wisata alam dan prasasti, pada daerah tujuan wisata Bogor Barat terdapat pula wisata agama atau religius, salah satunya adalah Pura Parahyangan Agung Jagatkhartha, dengan arti Alam Dewata yang sangat sempurna kesuciannya. Pura ini merupakan pura tersebar di Jawa Barat, dan merupakan stana (tempat tinggal) dari Prabu Siliwangi dan seluruh leluhur di Jawa Barat. Setiap minggunya banyak di-kunjungi oleh peziarah dari Bogor maupun dari daerah lain.

Curug Luhur
Curug ini terletak di Desa Gunung Malang Kecamatan Gunung Malang. Dinamakan Curug Luhur (tinggi) karena ketinggian mencapai + 50 meter dengan lingkungan yang alami serta pemandangan yang indah, curug ini tak kalah dengan obyek wisata lainnya. Fasilitas yang ada di sekitar lokasi adalah penginapan, rumah makan, mushola dan lain-lain.

Curug Nangka
Curug ini berjarak + 15 km dari jantung Kota Bogor, berada pada ketinggian + 750 mdpl, dan letaknya berdekatan dengan wana wisata bumi perkemahan Sukamantri.

Goa Gudawang
Goa ini merupakan rangkaian Goa yang sangat unik dan menarik. Nama Gudawang berasal dari kata “Kuda Lawang” yang artinya buntut/ekor kuda yang di kepang. Pada kawasan ini terdapat 12 Goa, tapi hanya 3 yang sudah dikembangkan/dikelola dan dibuka untuk umum, yaitu: Goa Simenteng, Goa Simasigit dan Goa Sipahang.

Air Panas Ciseeng
Air Panas Ciseeng adalah sebuah Gunung Kapur di tengah persawahan yang mengeluarkan air panas dengan kadar belerang yang sangat tinggi, dimana air tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Air Panas Tirta Sanita Ciseeng terletak di Kecamatan Parung Desa Bojong Indah + 26 km dari Kota Bogor.

Batu Tulis Ciaruteun
Daerah Tujuan Wisata Bogor Barat mempunyai banyak kekayaan seni dan budaya, di antaranya merupakan peninggalan zaman prasejarah seperti Batu Tulis Ciaruteun. Terletak di tepi sungai Ciaruteun perbatasan Kecamatan Ciampea dan Kecamatan Cibungbulang. Pada lokasi Batu Tulis Ciaruteun ini pula terdapat peninggalan sejarah lainnya seperti : Prasasti Kebon Kopi I, yang terdapat telapak kaki gajah Airwata sebagai kendaraan Raja Purnawarman, lalu Prasasti Kebon Kopi II, yang letaknya berada di sungai dan terdapat tulisan bahasa sansekerta berhuruf pallawa. Peninggalan lain seperti: Batu Dakon, Prasasti Jambu, Garisul dan Kampung Adat Urug yang merupakan kekayaan Kabupaten Bogor yang tak ternilai harganya.

Seni Budaya
Seni tradisional khas Kabupaten Bogor Barat, di antaranya adalah Angklung Gubrag, seni ini merupakan perpaduan antara Pencak Silat dan seni memainkan angklung yang ukurannya lebih besar dari biasanya. Angklung ini hanya terdapat di Kabupaten Bogor. Terletak di Kampung Cipining Desa Argamulya Kecamatan Cigudeg. Selain itu di Kabupaten Bogor juga terdapat Upacara Seren Taun, yang merupakan acara tahun-an, dalam menyambut pergantian tahun baru Islam dan panen raya, terdapat di Kampung Sindang Barang Kecamatan Taman Sari.

Kerajinan Khas Bogor
Beberapa kerajinan khas hasil dari pengrajin Bogor seperti sandal, sepatu, tas, stir mobil, wayang golek, bunga kering merupakan kerajinan khas daerah Kabupaten Bogor bagian Barat. Selain obyek wisata yang diuraikan di atas, masih ada lagi obyek wisata lain yang berpotensi, namun belum dikembangkan, di antaranya Setu Kadongdong yang terletak di Desa Koleang Kecamatan Jasinga. Berjarak tempuh + 42 km dari Kota Bogor ke arah Barat. Luasnya + 10 Ha merupakan setu yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta. (IP/Dinas Budpar Kab. Bogor)


Sumber :
http://www.puncakview.com/Wisata_BogorBarat.htm

Cigudeg Ibukota Bogor Barat

Lembaga Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB), akhirnya menentap Desa Cigudeg, Kecamatan Cigudeng sebagai ibukota Kabupaten Bogor Barat (KBB) jika kelak daerah itu merdeka dari Kabuapten Bogor.

"Dari hasil penelitian di wilayah itu baik dari segi geografis, ekonomi, sosial dan budaya yang mencakup 215 berbagai aspek ternyata Desa Cigudeg memenuhi persyaratan di antaranya soal kemiringan tanahnya yang hanya 0-6 derajat," ujar Ketua Tim Peneliti Prof. DR Djoko Sujarto usai memaparkan penelitiannya, di Pemkab Bogor.

Penetapan Cigudeg menjadi Ibukota Kabupaten Bandung Barat mengalahkan tiga kecamatan lainya, yakni Dramaga, Leuwisadeng dan Jasinga.

"Tiga wilayah tadi akan dijadikan kawasan pengembangan, dan perdagangan serta jasa, " ujar Djoko seraya menyebutkan KBB bakal lebih cepat maju mengingat potensi sumber daya alamnya yang melimpah.


PUAS

Salah satu tokoh masyarakat Bogor Barat, Abdul Ghani menyatakan puas dengan hasil penelitian yang dilakukan LPPM ITB ini. "Kami bersyukur akhirnya langkah demi langkah perjuangan kami sudah mulai menuai hasil," jelasnya.

Ia pun bersama tokoh masyarakat Bogor Barat di 14 kecamatan tidak mempermasalahkan ditetapkannya Cigudeg sebagai Ibukota KBB. "Penetapan itu atas dasar penelitian ilmiah dan professional, " jelasnya.

Asisten Pemerintahan Dandan Mulyadi mengatakan, ditetapkannya Cigudeg sebagai Ibukota KBB, akan disampaikan ke DPRD untuk ditetapkan dan disampaikan ke gubernur untuk dibahas di tingkat propinsi.


Sumber :
http://www.matabumi.com/news/cigudeg-ibukota-bogor-barat
24 Februari 2008

Kampung Adat Urug Sukajaya



Kampun Adat Urug berloksi di Kampung Urug Desa Kiara Pandak Kecamatan Sukajaya. Jarak tempuh dari Cibinong sekitar 42 km, arahnya menuju Wilayah Barat pada pertigaan

Kecamatan Cigudeg. Arah Barat Daya menuju Kecamatan Sukajaya ±15 km dan dari Kecamatan ini ditempuh lagi jarak ±9 km untuk menuju lokasi tersebut.
Kampung Urug merupakan sisa peradaban masa silam yang sampai saat ini nilai – nilai ketradisiannya masih dipertahankan.

Tali tradisi budaya lama yang masih dipegang kokoh oleh masyarakat itu adalah :

1. Pola Pemukiman :

a. Seni Bangunan :
Merupakan perumahan yang mencirikan rumah adat dengan persamaan bahan yang dipakai serta bentuk rumah yang mempunyai kolong serta lumbung padi yang bernama leuit.


b. Arsitektur bangunan :
Bentuk rumah yang bercirikan pada tradisi kesundaan ( julang ngapak dan jago anjing ).


2. Kekerabatan :
Yang menempati tempat tinggal di Kampung Urug, satu sama lain adalah masih saudara, di kampung ini dikenal dengan sebutan Tatali Kahuripan.


3. Kepemimpinan :
Disana dibangun sebuah rumah besar/ Gedung Ageung yang merupakan sentral/pusat kewenangan kepemimpinan adat, disamping itu terdapat pula Gedong Alit dan Gedong Pangkaleran. Kepemimpinan adat dipegang oleh Ki Kolot Ukat, yang merupakan keturunan ke 9 dari turunan terdahulunya. Ada 3 kepemimpinan yang mengendalikan keberadaan kampung adat ini antara lain :

a. Kikolot Ukat atau disebut juga Kokolot Leubak, mempunyai tugas mengendalikan dan mempertahankan adat istiadat yang sudah turun temurun antar lain : Acara seren taun, ruwatan, hari – hari besar kaum muslimin dan memimpin kegiatan yang dianggap sakral.

b. Kikolot Amat atau disebut juga Kokolot Tengah, bertugas mengatur masyarakat, pengerahan masa dan memberikan petunjuk bagi kesepakatan adat yang sedang dijalankan.

c. Kikolot Tengah bernama Rajaya disamping menjalankan petunjuk untuk penanaman padi secara turun temurun dalam kesempatan ini beliau juga mempertahankan adat istiadat urug, selalu berperan sebagai “ pencerita “. Sejarah Kampung Urug, silsilah, riwayat yang berhubungan dengan nilai – nilai tradisional Kampung Urug serta cerita yang mengaitkan raja – raja Pajajaran dengan Kampung Urug.


4. Riwayat Kampung Urug :
Urug bukan terucap nama dengan begitu saja, dibalik kata itu tersembunyi kata “ GURU “ ; menurut pikukuh adat kepercayaan Kampung Urug, sudah berdiri sejak 450 tahun yang lalu, adanya sebuah mandala urug dengan masyarakatnya yang berpegang teguh kepada adat istiadat akan memegang suatu keteladanan kesundaan. Menurut cerita Kampung Urug sejaman dengan masa pemerintahan Prabu Nilakendra ( 1551 – 1569 M ) beliau seorang raja alim dan bijaksana dan banyak mengabdi pada hal – hal kegaiban, konon sisa – sisa pengabdiannya diantaranya patilasan raja masih ada di Kampung Urug, umumnya patilasan disebut Kabuyutan atau mandala yaitu suatu tempat yang jauh dari keramaian yang dijadikan tempat berkhalwat atau memuja sang maha pencipta adalah mungkin hal ihwal mula adanya mandala urug dimulai dari Gedong Ageung.
Menurut data yang ada Kampung Adat Urug mempunyai tingkat kunjungan wisata rata – rata 80 – 100 orang setiap bulan dan jika pada hari – hri besar bisa mencapai 600 – 800 orang per hari.


Sumber :
http://www.wisatakabupatenbogor.com/index.php?option=com_content&task=view&id=27&Itemid=25

Bogor Barat Diperkirakan Memiliki Deposit Emas Enam Juta Ton

Keinginan warga di 14 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bogor bagian Barat untuk membentuk daerah otonom cukup realistis. Pasalnya dari berbagai kajian yang dilakukan Tim Independent terhadap potensi alam Bogor Barat ditemukan beragam potensi alam yang belum dikelola secara maksimal, bahkan mungkin ada yang belum tersentuh.

Salah satu potensi tersebut diantaranya adalah sektor pertambangan yakni tentang adanya cadangan biji emas sekitar 6 juta ton, batubara dan galena Logam. Daerah yang terindikasi di Gunung Gede dan Gunung Limbung Jasinga , Ciberang Desa Cisarua, sungai Cibarengkok, Sungai Cibuluh Kecamatan Cigudeg. Selain itu juga batu belah (andesit, Basalt dan desit) sirtu, Batu gamping, tras , lempung , bentonit,ziolit fosfat, pasir gunung dan pasir kuarsa, Kata Sekretaris Tim Teknis Pembentukan Daerah Otonom Baru Kabupaten Bogor Barat, Yudi Santosa kepada Pelita baru-baru ini.

Dikatakan Yudi selain sector pertambangan potensi alam yang dimiliki Bogor Barat yakni potesni wisata, diantaranya Gunung Salak Endah (GSE) di Kecamatan Pamijahan, Taman Nasional Gunung Halimun di Kecamatan Nanggung dan Sukajaya , Goa Gundawang di Kecamatan Cigudeg. Potensi paska tambang gunung pongkor di Kecamatan Nanggung , potensi arum jeram disungai Cikaniki, sungai Cianten dan Potensi wisata Budaya berupa situs kebon Kopi situs Jambu , situs Ciaruteun dan Kampung adat urug di Kecamatan Sukajaya.

Sedangkan potensi unggulan lainya di Bogor Barat lanjut Yudi yakni pertanian yang terdiri dari lahan basah sawah 29,054 hektar, tersebar di kecamatan Rumpin , Leuwiliang , Leuwisadeng , Cibungbulang dan Tenjolaya. Lahan kering 12.011 hektar yang tersebar Leuwikiang, Pamijahan Cibungbulang, Ciampea , Tenjo dan Parungpanjang. Perkebunan 4.768 hektar, tersebar di Kecamatan Rumpin , Cigudeg , Nangguung, Leuwiliang dan Sukajaya. Hutan Lindung seluas 29.796 hektar, hutan produksi seluas 11.583 hektar. Peternakan besar di Kecamatan Leuwiliang , Ciampea , Ciubungbulang dan Cigudeg. Sumber air Das Cisadane, Cimanceuri dan Sub das ciujung, dan situ sebanyak 45 buah tersebar di 7 Kecamatan .

Untuk Pengembangkan pada level ekonomi mikro kami akan mendorong konsep one village one product (satu sentra produksi satu kompetensi inti) . mendorong konsep pengembangan desa mengepung kota untuk membetuk system-sistem pemasaran yang efektif. Mendorong keterkaitan pengembangan local ekonomi setiap sentra produksi dengan ekonomi pasar. Peningkatan aksesibilitas dan jaringan interaksi antar sentra produksi dalam satu cluster, ungkapnya.

Dijelaskannya realisasi PAD Kabupaten Bogor Barat pada tahun 2007 lalu yakni sebesar Rp 75 miliar yang terdiri dari pajak daerah sebesar Rp 20,1 miliar, Retribusi 4,6 miliar, perimbangan Rp 51,4 miliar, perimbangan propinsi Rp 3,7 miliar. Total APBD berdasarkan kajian untuk tahun 2008 Rp375 miliar. Tapi kemungkinan bisa terus bertambah karena, masih banyak potensi yang belum dioptimalkan dan yang belum tergali, kata Yudi.

Dibagian lain Yudi mengatakan untuk calon Ibukota Bogor Barat Tim Pokja telah berkoordinasi dengan pihak perkebunan PTP VIII Cikasungka untuk penyediaan lahannya seluas 50 hektar, sementara pemkab memiliki HPL seluas 100 hektar di Kecamatan Jasinga. Sedangkan untuk pasarana pendidikan SD 820 negeri dan Swasta , SMP 152 negeri swasta, SMA dan sederajad 77 sekolah. Untuk infrastruktur jalan ruas jalan 152 ruas dengan panjang 64.818 KM , jumlah terminal 2 buah, pasar 35 buah. Fasilitas kesehatan 362 buah.

Sementara itu ketua Tim Teknis Pembentukan Daerah Otonom Baru kabupaten Bogor Barat , Drs Dandan Mulyadi, Msi yang juga Asisten I Bidang Pemerintah Kabupaten Bogor, mengatakan tuntutan pemekaran itu juga harus dibarengi rasa optimisme bahwa dengan pemekaran tersebut akan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat.
Warga Bogor barat juga optimis bahwa pemekaran itu merupakan cara untuk dapat memperoleh tingkat kesejahteraan hidup yang lebih baik. Jadi jangan setengah-setengah, tegasnya. Ia menambahkan , berdasarkan pengalaman pemekaran Kota Depok yang sebelumnya masih tergabung dengan Kabupaten Bogor ia optimis jika pemekaran wilayah Bogor Barat nantinya akan berhasil. Karena Kota Depok hanya membutuhkan waktu selama tiga tahun untuk berkembang setelah pemekaran wilayah.(ck-58).


Sumber :
Pelita,20 Junio 2010 dalam :
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:J1RkSjulh8EJ:www.hupelita.com/baca.php%3Fid%3D54694+sukajaya+bogor&cd=83&hl=id&ct=clnk&gl=id